Insomnia,
Kita tidak bisa menebak kapan “itu” datang, dan menghampiri.
Terkadang, disaat kita ingin segera bertemu dengan matahari... “itu” sedang “menjebak” kita, agar terlarut bersama bulan.
Yang membuat “itu” datang menghampiri kita, ialah disaat otak dan akal ini masih “bekerja”
Ironisnya, kita merasa lelah dan letih karena semua peristiwa ataupun kegiatan pada hari itu, dan segera menginginkan “peristirahatan” untuk semua emosi, ternyata kita belum bisa menjumpai “peristirahatan” itu.
Bukannya sebuah “rehat” yang kita dapatkan, melainkan “pekerjaan” baru.
Semakin kita berusaha menghentikan “itu”, maka semakin kita sulit menjumpai “peristirahatan” ataupun “rehat” tersebut.
Namun, akan ada waktunya datang, untuk kita “bersantai” di dalam kegelapan.
Yang membuat kita “bosan” menunggu “itu” pergi, ialah kita tidak tahu apa yang bisa kita lakukan untuk membaawa “itu” pergi.
Tak mengenal waktu, dan tak mengenal situasi maupun kondisi.
Tetapi, disisi lain kita mendapatkan ide kreatif, untuk “membumbui” pagi ataupun siang hari... yang kelak akan kita jumpai.
Jangan biarkan “itu” hanya membawa pesan negatif saja, tetapi harus kita “bungkus” pesan positifnya juga.
Simpan “bekal” tersebut di dalam “wadah” yang bersih, dan tutup rapat-rapat.
Setidaknya, ketika kita membutuhkan “bekal” tersebut, kita telah memilikinya.
“Bungkus bekal tersebut... bawa kedalam mimpi... selanjutnya realisasikan dan aplikasikan”
“Ubah dunia-mu... dengan mimpi-mimpi mu... dan genggam atmosfer”
“Hidup-mu Pilihan-mu”
“Jangan biarkan “itu” membatasimu”
-MR
Kita tidak bisa menebak kapan “itu” datang, dan menghampiri.
Terkadang, disaat kita ingin segera bertemu dengan matahari... “itu” sedang “menjebak” kita, agar terlarut bersama bulan.
Yang membuat “itu” datang menghampiri kita, ialah disaat otak dan akal ini masih “bekerja”
Ironisnya, kita merasa lelah dan letih karena semua peristiwa ataupun kegiatan pada hari itu, dan segera menginginkan “peristirahatan” untuk semua emosi, ternyata kita belum bisa menjumpai “peristirahatan” itu.
Bukannya sebuah “rehat” yang kita dapatkan, melainkan “pekerjaan” baru.
Semakin kita berusaha menghentikan “itu”, maka semakin kita sulit menjumpai “peristirahatan” ataupun “rehat” tersebut.
Namun, akan ada waktunya datang, untuk kita “bersantai” di dalam kegelapan.
Yang membuat kita “bosan” menunggu “itu” pergi, ialah kita tidak tahu apa yang bisa kita lakukan untuk membaawa “itu” pergi.
Tak mengenal waktu, dan tak mengenal situasi maupun kondisi.
Tetapi, disisi lain kita mendapatkan ide kreatif, untuk “membumbui” pagi ataupun siang hari... yang kelak akan kita jumpai.
Jangan biarkan “itu” hanya membawa pesan negatif saja, tetapi harus kita “bungkus” pesan positifnya juga.
Simpan “bekal” tersebut di dalam “wadah” yang bersih, dan tutup rapat-rapat.
Setidaknya, ketika kita membutuhkan “bekal” tersebut, kita telah memilikinya.
“Bungkus bekal tersebut... bawa kedalam mimpi... selanjutnya realisasikan dan aplikasikan”
“Ubah dunia-mu... dengan mimpi-mimpi mu... dan genggam atmosfer”
“Hidup-mu Pilihan-mu”
“Jangan biarkan “itu” membatasimu”
-MR
Komentar
Posting Komentar